Deswanti,S.Pd

Saya lahir tanggal 17 Desember 1989.Kuliah S1 sastra inggris IAIN IB PADANG, namun gagal akibat razia akreditasi Ban PT. lanjut kuliah pendidikan bahasa inggris...

Selengkapnya
Navigasi Web
Roda Berputar

Roda Berputar

Roda Berputar

Sejak kecil aku memang dilahirkan ditengah keluarga sederhana. Ayahku hanya seorang petani. Awal mula kehidupan,kami tempuh di gunung dengan kubuk kecil. Sejak aku berumur 20 hari sudah berada digubuk yang sangat kami banggakan. Menurut cerita ibu, mereka terpaksa segera angkat kaki dari rumah megah mertua, dan segera menuju gubuk kebanggannya.

Selama perjalanan sungguh berat medan yang ditempuh. Terlebih ibu yang baru saja melahirkan dan belum habis masa nifasnya. Tak terbayang olehku bagaimana perjuangan ibu menyeberangi hutan rimba yang tak ada seorangpun manusia yang menapakinya, kecuali serombongan warga dikampung yang kasihan kepada ayah dan ibuku, dan mereka ikut mengantarkan kami menempuh perjalanan jalan kaki 3 jam.

Ayah menyeret sapi serta anaknya, etek wani membawa baju kami, sedangkan kakak sepupu ayah mengendongku dan ibu hanya menyelamatkan sendiri tubuhnya. Walaupun aku tak merasakan sepenuhnya, namun aku dapat merasakan sedalam-dalamnya melalui cerita ibu. Memang tak enak jika kita hidup di bawah bayang-bayang perintah orang lain. Ibu bekerja sebagai buruh harian lepas. Membersihkan kebun orang lain dan dikasih ypah harian, pekerjaan ini mereka jalani bersama suami istri. Ayah dan ibu hidup tentram dan damai. Aku yang selalu dibawa kemanapun pergi. Mendaki gunung melewati lembah, menyusuri bukit, hanya berteman hewan-hewan buas yang ada dihutan.

Ibu selalu berhemat agar suatu hari nanti dapat memberikan kehidupan yang layak untukku. Alhamdulilah semua tercapai sesuai keinginan. Ayah dan ibu dapat mengantarkan kami ke tiga putrinya menjadi sarjana.

Semua pengalaman pahit ini menjadi cambuk olehku. Terlebih setelah ibu menceritakan secara detail bagaimana pahit nasib kami. Dan bagaimana seseorang memperlakukan kami. Bahkan mereka adalah orang terdekat dengan ayah.

Semenjak aku beranjak dewasa dan paham akan semua. Aku tancapkan niat dalam hatiku, tidak akan pernah menyusahkan orang lain, dan tak akan memakan jerih payah orang lain, bahkan aku tak suka diberi sesuatu apapun. Karena hal. Itu sungguh menyakitkan jika suatu saat seseorang itu akan mengungkitnya.

Entah mengapa prinsip itu berubah semenjak aku di persunting pria tampan. Ia selalu memberi sesuatu apapun yang aku inginkan dan aku butuhkan. Bahkan hari ini ia telah memberikan aku 2 pasang anak, dengan tiga kali masa lahiran. Akupun heran dengan sikapku,dulu aku sangat benci yang namanya diberi, namun sekarang jika suamiku lupa memberi uang jajan harian otakku mengamuk, bisa saja benfa terdekatku melayang langsung ke udara. Atau jika tidak akan aku kunci mulutku untuk tidak berbicara dengannya, bahkan bisa jadi aku takkan menerima sedekahnya saat malam jumat akan berlalu.

Kehidupan memang tak dapat ditebak. Takdir sudah menapaki tuannya masing-masing.Dan hari ini akupun mendapat kado terindah dari teman sejawatku. Entah dalam rangka apa ia memberiku. Setauku ulang tahunku masih enam bulan lagi. Dan ulang tahun pernikahankupun sudah berlalu satu bulan. Ya sudahlah, aku syukuri saja. Semoga si pemberi bertambah rezekinya. Aamiin, dan semoga roda semakin berputar. Semoga suatu saat nanti aku akan menjadi pemberi yang abadi,namun untuk suamiku, aku akan menjadi penerima yang abadi saja hingga akhir hayatku.

Payakumbuh 07 Mei 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap Bu ...

07 Jun
Balas

Maksih ibu

07 Jun

Keren...Tulisannya mengalir deras. Asli kah???

07 Jun
Balas

Hehehe. Mksh pak, pengalaman hidup

07 Jun

Woow, keren

07 Jun
Balas

Maksih pakk

07 Jun

Semoga rumah tangganya langgeng dan samara.

07 Jun
Balas

Aamiin. Mksh bun

08 Jun

saya terharu krn ortu mampu membuat 3 sarjana

08 Jun
Balas

Alhamdulilahh.. Maksih pak

08 Jun

Memoar yang indah bun,,

07 Jun
Balas

Hehehe. Mksh buk

07 Jun

Dengan suami juga saling memberi dan menerima saling melengkapi,semangat bu luar biasa

07 Jun
Balas

Iya ibu. Harus itu bu. Mkash ya bu

07 Jun

Iya ibu. Harus itu bu. Mkash ya bu

07 Jun

Masyaalkah...memoar yang keren. Saya sampai terharu membacanya

07 Jun
Balas

Ya Allah bu, senang sangat sy mendengarnya bu.

07 Jun

Ok banget.. kisah nyata sepertinya...

07 Jun
Balas

Hihi lgi curhat bu

07 Jun

Hihi lgi curhat bu

07 Jun

Hihi lgi curhat bu

07 Jun

Sepertinya asli ini cerita

07 Jun
Balas

Hehehe bpak pandai menebak

07 Jun

Hehehe bpak pandai menebak

07 Jun

Barakallah.. Semoga bahagia sampai akhir hayat. Cerita yg inspiratif

07 Jun
Balas

Mkasih bu. Aamiin ya Allah

07 Jun

Mkasih bu. Aamiin ya Allah

07 Jun



search

New Post